Masih di Tenggarong pada tanggal 18 Oktober 2014, setelah dari menyaksikan TKC, kami tidak langsung pulang ke rumah masing-masing. Kami pergi menginap di rumah penduduk (home stay) di daerah Loa Kulu untuk melihat malam Lampion dan mendaki Bukit Biru, tetapi tidak bersama adik tingkat, hanya semester 5 saja yang menginap. Di home stay ini kami diberikan pelayanan yang sangat memuaskan, penduduknya di sana sangat ramah dan welcome sekali dengan kami. Pada pukul 19.00 kami pergi ke Tenggarong dan kantor bupati untuk melihat lampion diterbangkan, dan senangnya kami adalah kami yang menerbangkan lampionnya, dikarenakan kami mendapat undangan dari TKC tadi, sekaligus malam lampion. Lampion diterbangkan pukul 21.00, dan kami beramai-ramai menerbangkannya, sungguh malam yang tidak bisa kami lupakan, dan rasanya ingin kembali ikut dalam menerbangkan lampion hehe~
Setelah itu kami kembali ke home stay untuk pergi mendaki Bukit yang dinamakan Bukit Biru, yang juga keinginan saya untuk mendaki bukit tersebut.
|
Pada saat ingin menerbangkan lampion |
Di tanggal 19 Oktober 2014, pada saat pukul 03.00 pagi buta kami terbangun untuk bersiap-siap mendaki bukit biru, dan pada pukul 03.30 kami mulai mendaki Bukit Biru, Bukit yang katanya memiliki tinggi 656 meter dan tanpa pengaman sama sekali. dulunya Bukit Biru ini adalah bukit pada zaman penjajahan Belanda beberapa puluhan tahun lalu, terbukti dengan adanya pos yang sudah berpuluh-puluh tahun berdiri di puncak Bukit Biru tersebut. Awal mendaki sih saya merasa sangat bersemangat karena tidak terbayangkan oleh saya bagaimana tingginya bukit itu, dan pada pertengahan mendaki saya merasa bahwa bukit ini terlalu terjal untuk yang tidak mempunyai keahlian dalam mendaki, saya sempat menyerah pada waktu itu karena saya merasa tidak kuat lagi untuk mendaki, tetapi dengan tekad, niat dan keinginan saya untuk mendaki, maka rasa lelah dan menyerah itupun hilang. Sangat menyenangkan sekali rasanya ketika telah sampai di atas Bukit Biru, melihat pemandangan yang sangat indah dan melihat sunrise secara langsung, dan ini kali pertama saya mendaki setinggi itu. Akan tetapi sayangnya pada saat kami mengunjungi tempat tersebut pada pas musim panas, jadi sepanjangan bukit tersebut terlihat sangat kering dan sayangnya ada saja kelalaian para pendaki yang camping dan membuang bekas kayu bakarnya sehingga terjadi pembakaran hutan. Jika diberi izin untuk pergi ke sana lagi mungkin saya sudah sering ke sana hehehe~
|
| | | | | | | | | |
|
Keindahan alam pagi | | |
|
|
Detik-detik munculnya sunrise |
|
Bersama pecinta alam (yang dibelakang) lainnya, padahal belum saling kenal hihi |